Sabtu, 08 Agustus 2015

Cerita Cinta Anak Sekolah? Sure!



Aktor Lokal, I Love You!
                Berhadapan dengan sinar dari layar laptop tua miliknya, yura hanya bisa memandang wajah dewa impiannya di google. Yura adalah gadis 18 tahun yang tinggal bersama bibinya di keramaian kota yang terkenal akan kemacetannya. Sembari menatap wajah aktor lokal yang jadi idolanya itu, Yura pun berharap dia bisa satu sekolah dengannya, bisa menatap wajahnya secara langsung dan bisa tau lebih banyak tentangnya. Braaakkkkk, khayalan yura pun ambruk saat bibi menyuruhnya untuk tidur karena sudah jam 11.00 malam. Yura mengiyakan dan mencium layar laptopnya mengatakan selamat malam pada aktor lokal itu.
               Mentari pagi menyinari wajah gelap Yura, dan dia pun beranjak untuk pergi ke sekolahnya. Tiba di depan gerbang sekolah mewahnya, Yura menghirup udara layaknya akting yang dilakukan aktor lokal idolanya di salah satu film yang dimainkannya. Benar, yura sekolah di sekolah yang sangat elite di kotanya, bukan karena kaya atau anak pejabat, tapi yura mendapat beasiswa atas prestasinya. Yura menginjakkan kakinya dan berjalan ke kelasnya, kelas 3-A. Yura menuju tempat duduknya, bukan di belakang tapi tepat di depan, di hadapan meja guru.
                Rio’s..... panggil seorang pria pada Yura, dan sontak saja yura menoleh ke arahnya. “Apa celana dalammu ada gambar Marionya hari ini?” ucapan itu memecah keheningan yang ada di kelas yura. Semua siswa tertawa mengejek yura, “Apa-apaan sih kalian, seneng banget ngeledekin orang udah belajar sana!” bentak Yura pada tean-temannya. Teman-temannya pun berhenti tertawa dan kembali belajar.  Benar, Rio’s adalah julukan yang diberikan pada yura karena nama fans dari aktor lokal idolanya adalah Rio’s.
                Tetttt...tettt...tettt bel masuk kelas pun berbunyi dan semua siswa duduk di tempatnya masing-masing. Hentakan kaki terdengar dari luar kelas yura, dan yura pun mengeluarkan bukunya. Bu hana pun masuk dan mengucapkan selamat pagi pada semua siswa. Tapi bu hana mengatakan bahwa ada murid pindahan yang akan sekolah di sini dan masuk di kelas 3-A. Semua siswa tak peduli dan sibuk dengan buku mereka. “Selamat pagi semua.” Suara lantang itu tiba-tiba membuat semua mata tertuju pada murid pindahan yang akan memperkenalkan diri itu. Mata yura yang tadinya membaca  buku biologi langsung mengarahkan pandangannya ke murid pindahan itu. “Mario David Keyness” perhatian pun kini mengarah pada yura yang berteriak menyebut nama itu.
                Kini giliran bu hana yang menyudahi keributan kecil itu. Bu hana memperkenalkan murid pindahan pada semua siswa yang ada di sana, “Anak-anak ini Mario David Keyness murid pindahan dari Gangnam, kalian juga pasti tau siapa dia. Dia ini aktor muda yang penuh bakat, yang sudah meraih puluhan penghargaan. Mulai hari ini, dia akan sekolah disini jadi ibu harap kalian menerimanya dengan baik ya!”  Mario pun menyambung ucapan bu hana, “Aku harap kalian bisa berteman denganku, terimakasih.” Mario pun duduk di samping kiri tempat duduk yura. Bu hana meniggalkan ruangan, dan kelas yang awalnya hening berubah menjadi suasana pasar alias berisik. Semua siswa menghampiri Mario karena sangat tak percaya kalau mereka ada di kelas yang sama dengan aktor lokal yang sangat erbakat itu.
               


                Sudah hampir setengah jam, kerumunan masih mengganggu Mario. Sampai seorang siswa berteriak, “Yura akhirnya dewa pujaanmu ada disini, ap kau tak akan menujanya seperti apa yang kau lakukan biasanya?” semua kelas melihat ke arah yura, termasuk Mario. Yura hanya menunduk bahagia, masih tak bisa mempercayai kalau yang selama ini di idolakan ada di depan matanya, Mario pun tersenyum manis melihat ke arah yura. Bel istrahat berbunyi, dan semua siswa berhamburan menuju kantin tapi tidak dengan yura yang dari tadi hanya duduk dan tak bisa berhenti menatap Mario.   Mario langsung melayangkan tangannya ke yura dan memperkenalkan dirinya. “Aku tahu semua tentangmu, kau lahir di London, 7 Agustus 1997, kau anak bungsu dari tiga bersaudara dan kakak-kakakmu adalah perempuan semua, golongan darahmu B, zodiakmu Leo, kau mulai akting sejka umurmu 10 tahun, kau pernah berfoto dengan Jackie Chan.” Mulut yura yang hanya nyeroscos bicara ditutup dengan tangan halus Mario.
                “Rio’s apakah kamu Rio’s? Tanya mario pada yura. Tentu saja aku sangat mencintaimu aku Rio’s! Sambung yura dengan wajah yang sangat gembira. Yura dan mario pun berbicara satu sama lain dan mereka langsung sangat akrab dalam waktu kurang dari setengah jam. Semua teman kelas memperhatikan mereka berdua dan meledek yura bahwa akhirnya mimpi yura jadi kenyataan. Tapi yura tak mempedulikan dan hanya memfokuskan pandangannya pada Mario. Pukul 2.00 siang dan mereka akhirnya pulang, yura menuju gerbang sekolah bersama Mario dan mengatakan sampai jumpa besok padanya. Mereka berpisah di gerbang sekolah sambil melambaikan tangan satu sama lain.
                Kelas pun dimulai lagi, yura dan mario jadi semakin dekat saja. Yura membuatkan mario makanan kesukaannya yaitu sushi. Mario sangat menyukainya dan mereka tertawa bersama, mario juga menyuapi yura dengan makanan yang dibawanya. Mario mengajak yura untuk pergi ke bioskop nanti sore untuk menonton film kesukaan mereka. Yura tanpa berkedip tentu saja mengiyakan ajakan Mario. Jam menunjukkan pukul 6.00 sore, yura menunggu mario di depan bioskop mewah di kotanya. Setengah jam menunggu, akhirnya Mario pun datang. Mario minta maaf pada yura dan mereka pergi ke dalam untuk nonton bersama.
                Pagi itu, adalah hari senin dimana siswa seharusnya menyetor tugas bahasa inggris mereka. Tapi aktor lokal, Mario tidak membuat tugasnya. Yura melihat itu dan dia pun mengaku tak membuat tugas juga, dan akhirnya yura dan mario dihukum untuk berdiri di depan kelas. Yura bukannya merasa malu tapi dia sangat bahagia, dan memberikan senyum pada mario yang ada di sampingnya. Kringgg-kriiiing bel istirahat berbunyi, akhirnya hukuman yura dan mario berakhir. Mario langsung menarik tangan yura dan mengajaknya pergi ke taman sekolah. Mereka duduk berdua,  dan mario tiba-tiba memberikan yura sebuah ikat rambut yang sangat indah, bertuliskan “Mario” yura sangat-sangat-sangat senang karena dapat hadiah dari seorang yang selama ini dia idolakan. Mario mengatakan kalau dia ingin hubungannya dengan yura jadi lebih dari sekedar berteman. “Maukah kamu menjadi cinta monyetku? Aku tak tau kenapa,tapi aku benar-benar suka dengan sikapmu,walaupun kamu nggak cantik tapi aku suka kamu! Jadi gimana sama kamu yura?”
               


                Yura tiba-tiba menjadi patung dan membisu, jelas saja dia tak percaya kalau idolanya menyatakan perasaan padanya yang hanya gadis biasa. “Kenapa aku? Aku bukan gadis cantik, aku hanya fans kamu. Kalau kamu jadi pacarku, gimana dengan karirmu, paparrazi, netizen dan semua fansmu,  mereka pasti akan membuatmu tenggelam dengan karirmu. Aku hanyalah tanah dan kamu adalah langit,jarak antara kita sangatlah jauh Mario!” Mario menutup bibir yura dengan tangan super halusnya dan mengatakan “tak apa, aku bisa menangani mereka semua, aku hanya ingin mengenal kamu lebih jauh. Aku hanya ingin seperti anak SMA normal yang setidaknya bisa memiliki seseorang untuk digandeng tangannya, mengerti aku dan segalanya tentang diriku. Baiklah,kalau kamu mau memakai ikat rambut itu, aku anggap kamu mau nerima aku tapi kalau kamu nolak aku, buang saja ikat rambut itu.” Tangan yura menjadi dingin, dan dia pun sudah tau apa yang akan dia lakukan. Tangannya meraih ikat rambut Mario dan seolah-olah akan membuangnya, tapi.................... yura memberikannya pada Mario dan menyuruhnya untuk memakaikannya di rambutnya yang bergelombang itu. Mario sangat senang dan tentu itu bisa terlihat dari ekspresi di wajahnya. Mario pun mengikatkan rambut yura dengan ikat rambut yang diberikannya.
                Mata dua sejoli itu langsung bertatapan, dan memberikan senyum manis mereka satu sama lain. Mario mendekatkn tubuhnya ke arah yura, seolah akan melakukan adegan yang pernah dibintanginya di film berjudul I Miss You. Tapi yura menghentikannya dan memukul kepala Mario dan mengatakan bahwa ini adalah sekolah bukan tempat untuk berciuman Mario! Oopssss, wajah Mario memerah seketika dan dia tertawa. “Sekarang tanggal 1 Agustus, aku dan yura resmi pacaran. Semoga hubungan yang aku anggap cinta monyet ini bisa berlangsung sangat lama............  Mario dan yura sangat senang, mereka tersenyum bersama, dan melewati hari-hari mereka di sekolah bersama dan menjadi pasangan yang sangat romantis.
                “Aku tak tau, apa yang akan terjadi di depan sana. Tapi aku hanya akan menjalani apa yang terjadi saat ini. Aku tak tahu apa hubungan ini pantas disebut cinta monyet karena usia kami sudah menginjak 18 tahun, tapi Mario menyebutnya begitu. Aku menganggap aktor lokal yang ku idolakan adalah ruang angkasa yang sangat jauh, hingga aku tak bisa menggapainya. Aku tak menyangka aktor lokal yang selama ini hanya ada di imajinasiku kini benar-benar ada dalam kehidupan nyataku. Tapi satu hal yang benar-benar bisa kupastikan, Aktor Lokal I love You!

***

Rabu, 01 April 2015

Hanya Kata-Kata Yang Dirangkai..



Berpacu Dengan Truk



Dentuman nada pada nurani

Mengisyaratkan jiwa tuk beranjak

Membunuh gaya gravitasi pada ranjang

Selamat pagi, semangat pagi

Jalanan itu harus ku sebrangi

Ku tahu...

Maut slalu setia di depan mata

Menanti setiap kecerobohanku

Aku...

Berpacu dengan truk

Merah, kuning, hijau di jalanan
Selalu kupandangi

Hingga mata mulai membosan

Namun...

Itu semua kan kulawan

Demi impian di sanubari

Demi menggenggam dunia ini

Berpacu dengan truk
Takkan jadi malaikat mautku!
Karya : Anggi Natalia Sugita